Kita telah belajar banyak dari s p a s i, bahwa hadirnya jarak telah mencipta begitu banyak makna. Namun rasanya teramat naif bila kini aku berkata: aku begitu menikmati keterpisahan ini—detik-detik ketika hanya bisa bicara pada udara. Waktu memang terlalu angkuh untuk mengerti betapa jahatnya rindu yang mendera. Hingga bila kita mau jujur melihat ke balik jiwa, ada luka di sana, yang tak pernah butuh pemulihan apa-apa kecuali jumpa.
Apa yang semalam turun bersama hujan—apakah harapan atau sekadar kenangan? Barangkali hanya waktu yang benar-benar tahu. Tapi bukankah waktu ada di pihak kita? Jadi tak ada lagi yang perlu kita takutkan kecuali Tuhan. Tidak badai, tidak juga gempa. Terlebih hanya angin biasa.
Aku akan menjemputmu di sebuah taman tanpa bunga. Di taman itu, mungkin juga tak ada kolam air mancur, patung-patung artistik, atau hiasan apa saja sebab kehadiranmu saja sudah mengindahkan semuanya.
“Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
salam kenal 🙂
Dee selalu mengagumkan. (:
setuju. saya mulai mengagumi karya-karyanya 🙂
Saya sejak lama. (:
Saya yang baru saja, sudah terkesima dengan Dee. Apalagi yang sudah lama ya 🙂
daerrrrrrrrrrrrrrrrr
kak aku blum dapat apa arti dari kata2 ini?
kak saya blum dpt arti dari kata2 ini,dapatkah kak kasih tau kepada saya?
“Aku akan menjemputmu di sebuah taman tanpa bunga. Di taman itu, mungkin juga tak ada kolam air mancur, patung-patung artistik, atau hiasan apa saja sebab kehadiranmu saja sudah mengindahkan semuanya.”
gombal banget kak? 🙂 saya tebak penggemar tulisan kakak dan yang beli bukunya kebanyakan perempuan ya? :p
Haha, loh kok gombal? Itu cuma ungkapan tulus.
Reblogged this on I Am Still Me and commented:
jarak, jeda, spasi hadir untuk memberi makna. dan ketika akhirnya jarak, jeda, spasi menjadi candu.
Apalah kata tanpa spasi, apalah spasi tanpa kata. Kita butuh keduanya untuk mendapat makna.
jarak jeda dan sepasi sangat menyakit kan bila terjadi dlm kehidupan kita…….
apa yang disebut spasi–jarak–sebenarnya adalah ruang di mana rindu itu berada dan adakalanya jarak itu perlu untuk kita tahu seberapa pentingkah orang yang berjarak dari kita itu 😀
:’)
…sebab kehadiranmu saja sudah mengindahkan semuanya…
hapus saja spasi agar kita tetap menyatu
Hilangnyaspasiakanmembuatkata-katajadisulitdibaca
jedeeer!
lzdnkuesanbfderbmszd fgevrbn\zxdkfgdshjbfw (keyboard tak kruwel kruwel)
spasi, semacam ruang untuk berpikir.
dan merenung.
izin reblog di dewirhy09.wordpress.com
Monggo. 🙂
Reblogged this on dewirhy09 and commented:
“Waktu memang terlalu angkuh untuk mengerti betapa jahatnya rindu yang mendera. Hingga bila kita mau jujur melihat ke balik jiwa, ada luka di sana, yang tak pernah butuh pemulihan apa-apa kecuali jumpa.”
Reblogged this on Nuraesa Nufus Faurani and commented:
Aaaaaak masalah JARAK (lagi) :’)
Tulisan ka Azhar tuh emang paling paling deh :’)
Ngena banget….
Semoga berkesan ya. 🙂
Terima kasih bagi teman-teman yang mampir dan menyempatkan diri untuk berkomentar. Bila merasa tulisan ini bermanfaat, silahkan di-share sebanyak-banyaknya. 🙂
jeda, jarak, spasi terlihat sama tapi berbeda, sebelumnya lama tak jumpa dengan tulisan azhar 🙂 apa kabar dan baru sempat dibaca ternyata ada kata- kata spasi disana..mengenai spasi opini saya seperti ini ” spasi kita dengan yang dirindu menenggelamkan kita pada tuhan yang slalu merindukan orang-orang yang selalu menyelipkan spasi di sana..tuhan mencintai orang- orang yang punya spasi dalam problem hati.. tak dipungkiri spasi punya arti tersendiri bagi saya saat ini, terasa dekat dengan tuhan.. terasa dekat dengan kalamnya .. seperti halnya kedua telinga kanan dan kiri meskipun ada spasi disana tetapi mereka tetap bisa terhubung .. urusan kalbu hanya tuhan yang tau.. yang bisa menyampaikan jika spasi nanti akan dipertemukan dengan tanda penghubung sehingga bisa terlihat menyambung.. tanda penghubung itu buah dari kesabaran kita sama halnya udara yang akan jenuh ketika ia mengembara.. tuhan yang maha menetukan sampai dimana titik jenuh udara yang diibaratkan dengan perasaan rindu ” 🙂 semangat nulisnya ya
Spasi, waktu, jarak, keterpisahan. Selalu dan selalu sensitif dengan kata-kata itu. Bolehkah kita mengutuk jarak yang terjadi ini ?
Reblogged this on Cerita Matahari and commented:
“Waktu memang terlalu angkuh untuk mengerti betapa jahatnya rindu yang mendera.”
Bisakah waktu berjalan sedikit lebih cepat lagi ? Aku sudah lelah meramu namamu dengan rindu
Reblogged this on langkahkakinatisa.
Reblogged this on fiction and imagination and commented:
Masih bicara soal jeda dan keterpisahan :’)
Reblogged this on Serpihan Nada.
Reblog bang